Ide Baju Lebaran Ciri Khas Thinking extrovert

Baca judulnya aja kayak jadi mikir, hah? Kok ada extrovert-extrovert-nya apa tuh(?) Xixi. Sebelum menjelaskan bagaimana ide baju lebaran kok sampai bisa relevan sama Thinking extrovert (Te). Kita perlu sama-sama tahu dulu nih. Apa sih Te, itu?


Jadi, kalau di ilmu STIFIn (Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, dan Insting) ada bagian 5 bagian otak manusia, dimana pasti ada 1 bagian otak yang lebih dominan. Selengkapnya, bisa kalian searching sendiri ya, di google atau langsung di instagram-nya STIFInfamily.



Nah, aku sudah pernah test STIFIn dan hasilnya otak Thinking-ku yang paling dominan dengan driver extrovert sehingga jadilah Thinking extrovert (Te). Maka, ada beberapa ciri khas yang dimiliki orang Te ini, antara lain, salah satunya ya dia orang yang serius/formal, gak lebay, sering pakai logika, dan bicara sesuai data. Maka, sebenarnya sudah bisa ditebak bagaimana dia berpenampilan.




Kalau aku pribadi dengan dominan otak Te, memang tidak pernah neko-neko dalam berpenampilan. Tidak begitu mengikuti trend atau bahkan mencoba untuk berganti-ganti gaya berpenampilan. Bahkan di beberapa waktu, aku tidak begitu peduli dengan penampilan. Apa yang ada, kelihatan rapi dan bersih, cocok, ya saya pakai saja.



FYI, ini tahun ke 3-ku, untuk memutuskan tidak membeli baju lebaran. Terhitung sejak pandemi kopit sembilan belas, sudah mulai malas untuk ikut kruyak-kruyuk cari baju baru.


Bagi saya, esensi lebaran sudah meningkat lebih dari untuk menjadi salah satu ajang gaya-gayaan atau bagus-bagusan style. Lebaran adalah momen silaturahmi yang semestinya membawa kebaikan yang banyak, meski kemenangan atas terlewatinya Ramadhan kita sendiri yang bisa mengetahui seberapa berkualitasnya tapi Idul Fitri menjadi tahapan selanjutnya untuk semakin berkualitas lagi.



Lalu, ide baju lebaran seperti apa sih yang mau saya rekomendasikan?
1) Simple
2) Rapi
3) Warna kalem

3 itu aja sih!
Contohnya gimana?


Misal, kalau saya, karena saya sudah terbiasa dengan menggunakan kerudung yang harus menutup dada maka saya utamakan hal tersebut.


Kemudian, saya padukan dengan baju gamis (ini yang pertama) aja. Gamisnya bisa polos, bisa juga motif. Asalkan bukan gamis dengan kain brukat. Pilih gamis yang adem, karena tradisi di Kota saya kalau Idul Fitri kan harus sambang ke rumah-rumah saudara dan kadang harus jalan kaki. Jadi, dengan cuaca yang saat ini cukup panas. Pastikan, menggunakan kain pakaian yang adem dan lembut. Kerudungnya, bisa dikreasikan asalkan tetap menutup dada.


Nah, yang kedua, biasanya saya suka pakai setelan; baju atasan (untuk di dalam) dan rok yang tidak begitu lebar juga tidak begitu sempit, saya (sampai) bingung nyebutnya rok apa ya (kayak gitu). Intinya, begitulah. Kemudian, saya pakai outer panjang. Biasanya, saya berpakaian seperti ini saat sore sampai malam. Karena, suhu udara ber-angin dan kadang cukup dingin. Jadi, cocoklah ya. Kerudungnya? Biasa seperti yang pertama, asal menutup dada.



Bagaimana dengan sandal/sepatunya?

Karena di rumah saudara ada yang sudah berlantai dan ada yang belum. Saya tidak mau ribet bin neko-neko. Pakai sandal biasa, yang langsung BLUSUK. Sudah!




Gitu aja sih.
Semoga kalian yang baca ini tidak berekspektasi begitu tinggi ya. Karena, memang ide baju lebaran saya ya masih sama seperti sebelumnya. Simple~


Xixi. Semoga bermanfaat :))

Komentar

Postingan Populer