Melabelkan Tulisan

Bismillah...

Selamat Malam.
Ponorogo, 21.17 WIB

Seharian tadi setelah memperbarui dan merapikan blog yang sudah lama terbengkalai ini. Aku sempat berpikir. Cukup lama. Gegara 5 postinganku hilang di telan Google. Bisakah dikembalikan? Aku memohon dan berdo'a agar bisa dikembalikan. Aku juga berusaha mencari-cari cara agar bisa kembali. Tapi nyatanya sia-sia. Belum ada jalan keluar. Mungkin dengan hilangnya 5 postingan dengan ribuan kata dan jutaan kalimat itu aku diminta untuk kembali lagi menuliskannya. Kubuat sepositif mungkin dalam berpikir. Masih saja nyesek di hati. Pengen nangis. Tapi airmata-ku sudah habis untuknya. Nya? ? ? Abaikan.

Beberapa menit yang lalu. Pertama aku mencari cara membuat domain gratis untuk blog ini. But, nyatanya. Ada. Tapi dengan rentetan kekurangan yang menjadi resiko yang harus kutanggung nantinya. Ya sudah, akhirnya aku pasrah. Gak usahlah pakai domain-domain segala (untuk sekarang). Padahal pengen sih. Tapi tetep Google nyuruh kita untuk BAYAR. Bakal di palakin terus kitanya. Zaman sekarang memang gak ada yang gratis. Kalau kata dosenku, memang, "Orang yang mintanya gratisan melulu. Itulah orang-orang yang mentalnya, mental miskin". Okelah. Kita akui saja, masih ada mental miskin dalam diri kita. Jadi kita selalu berkhayal untuk cepat kaya, tanpa berbuat apa-apa. Merasa diri tak sanggup untuk melakukan sesuatu, tapi sebenarnya banyak peluang. Dan dengan adanya peluang/kesempatan itulah ruang yang ada untuk kita lebih bisa bergerak, do something for something you want. Berat~ Ya gitulah kita. Sadar gak kalau gitu? Banyak minta gratisan, ngakunya karena apa-apa mahal sedangkan kantong kita ini ringan tak berisi. Kenapa bisa gak berisi? Karena kita gak mau bekerja supaya bisa mengisi kantong. Kurang lebih begitulah siklusnya. Dan pada akhirnya mintanya gratisan. Apakah kita di didik untuk seperti ini? Entahlah... nanti saja kupikirkan lagi. By the way, ngapain? Jadi motivasi gini.

Setelah aku menelusuri beberapa hal tentang membuat domain. Tentunya yang aktif nulis blog taulah ya, domain itu yang kayak apa. Intinya kalau aku browsing dan mampir di beberapa laman, menggunakan domain/ingin memiliki domain itu tetap bayar. Meski gratis awalnya. Tapi nanti ada batasannya juga. Untuk memperpanjang, di palak deh, suruh bayar. Next, aku kepikiran lagi tentang 5 postinganku yang gak sengaja kuhapus sendiri tadi. Ya Allah, kesel bener rasanya. Gak ada niat banget, sama sekali, buat ngehapus mereka. Tapi bagaimana lagi, keawamanku membawa petaka.Ya sudah. Ah, padahal aku tadi sudah bilang ikhlas. Ya gitulah. Kalau ikhlas itu, memang seharusnya gak usah diucapkan. Kalau diucapkan jadinya gak jadi ikhlas. Aku otak-atik pengaturan di blog ini. Aku masih belum marem (baca: puas), kenapa bisa postinganku hilang semua? Apa bener gak ada cara buat memindahkan postingan ke label baru yang diinginkan? Gbvlk bener nih Blogger kalau caranya kayak gini. Astaga, rempong banget gara-gara melabeli tulisan. Gak tau kenapa. Pertama buka blogger, aku fokus mulu sama labelnya. Emang gitu ya. Orang harus punya label yang terlihat bagus, biar yang ngelihat tertarik. Kurang lebih begitukah yang kulakukan? Nyambung gak? Kalau gak ya udah sih.

Setelah aku ubek-ubek sendiri ini blogger. Akhirnya aku menemukan hidayah yang sungguh membuat diriku menyesali segala perbuatanku sebelumnya. Gila. Aku mencoba membuka postinganku, kupilih menu EDIT di salah satu postingan, aku melihat semua menu dari pojok kiri sampai kanan. Nah! Tepat di sebelah kanan ada menu SETELAN ENTRI, di situ aku melihat ada LABEL, tertulis ada 2 label yang menglabeli postingan ini. Kuhapuslah satu label yang kurasa tidak cocok. And finally, Alhamdulillah, aku menemukan caranya. Oh, sesimpel ini caranya Ya Rabbi. Dan aku harus kehilangan 5 postingan untuk hal ini. Inikah kehidupan yang sesungguhnya gaes?

Kalau kalian yang baca postingan ini pernah mengalami hal sama. Kalian bisa gunakan cara-cara itu. Atau mungkin kalian memang sudah tahu, kalau cara memindah label itu dengan mengedit dan mengganti nama labelnya saja. Nasib memang nasib.

Ya sudahlah. Itu saja. Sehari sampai posting 3x. Sungguh seperti makan 3x sehari. Apasih...
Semoga berfaedah ya omonganku di atas.

Wassalam...

Komentar

Postingan Populer