Lazy to Meet People

Bismillah...

Hari ini di awali dengan bangun agak kesiangan gegara semalam sulit sekali untuk memejamkan mata. Akhir-akhir ini memang sedang dilanda insome, yang syukurnya gak terlalu parah sampai shubuh. Biasa, seorang introvert yang suka mikir kayak aku ini emang gak ada habis-habisnya untuk memikirkan dan merasakan sesuatu berlarut-larut sampai gak bisa tidur bahkan bisa nangis-nangisan sendiri yang kalau ditanya alasan nangis -kenapa?- pasti gak bisa jawab, gak tahu emang. Seorang pendiam yang sukanya nulis dan post status tentang kata-kata kemudian dikira galau. Galau bukan lagi hal yang tabu. Kadang aku heran, termasuk dengan diriku sendiri: why?

Awalnya aku mengira galau itu memang harus dijauhi, seperti harus tidak boleh ada dalam diri seseorang. Hal yang memalukan jika galau melanda. Kayak 'cemen banget sih, dikit-dikit galau!', sering banget ngatain gitu dalam hati. Hehehe. Dan lama-lama aku menyadari bahwa tidak ada salahnya seorang manusia meng-galau. Aku memang tipikal orang sok tegar di awal dan lama-lama terkubur juga. Lemah banget sih. Biarin. Namanya juga orang, perlu berproses untuk memahami dan mengerti.

And now, aku benar-benar sering banget galau, memikirkan sesuatu yang entahlah. Sejenis meng-galau-kan seseorang tapi juga tentang kehidupan tapi juga tentang... banyak pokoknya. Memang di umur kepala dua gini kayak gini apa ya? Mulai berpikir dan sungguh sensitif terhadap suatu kejadian. Seperti merasa semua kejadian di depan mata itu serupa dengan sindiran tajam untuk orang-orang kayak aku.

Pernah gak kamu seperti itu? Meskipun sama sekali gak ada orang yang bermaksud menyindir kita. Itulah yang sering banget kugalaukan. Selain itu kadang merasa gak ada orang yang peduli karena merasa kita benar-benar gak berguna banget di sekitar mereka. Hal-hal semacam itu yang sering banget aku rasakan. Dan juga, kegunaanku di dunia ini itu untuk apa aku juga mulai berpikir seperti itu. Kayaknya aku terkurung terus gitu di kamar sempitku yang menjadi tempat paling nyaman di dunia ini, mau ngapain aja nyaman dan gak ada tekanan. Jiwa-jiwa introvert yang cukup akut -___-


Dan hari ini aku ngerasa mulai lagi, malas untuk ketemu banyak orang. Kemarin cuma ketemu temen yang mau-maunya datang ke rumah. Benar-benar orang yang sangat amat "ngajeni" orang lain. Ngajeni itu bahasa jawa, yang artinya menghargai. Di zaman yang banyak orang mulai sok-sokan dan merasa punya segala jadi bisa berbuat semaunya ini, memang sudah langka orang-orang yang mau menghargai. Hal ini juga jadi tantangan untuk diriku sendiri yang masih aja malas ketemu orang.

Especially, orang yang sulit menghargai kita atau orang yang belum mengenal aku secara keseluruhan. Harusnya aku gak gitu sih, tapi aku selalu memakai insting. Kalau aku nanti ke sini pasti gini, kalau aku begini jangan-jangan nanti begini, aduh gak usah deh. Akhirnya gitu. Panik sendiri. Karena gak ada orang yang benar-benar dekat denganku. Suatu hari pernah mencoba untuk gak peduli berada di lingkungan ramai tanpa mengenal siapapun, ikut membaur, ketawa, dan mencoba pengen banyak ngomong (walaupun pada kenyataannya aku diam saja, ya Allah!). Dan setelah itu pembalasan untuk tidak keluar rumah beberapa hari.

Lazy to meet people, benar-benar terjadi padaku. Sebenarnya tergantung juga, orangnya yang mana. Kalau orangnya gak sreg di hati ya emang sulit banget mau ketemu, kecuali dianya datangin aku. Parah gak sih? Aku juga mikir mau sampai kapan kayak gini. Semoga lama-lama hilang. Aku juga berusaha untuk menghalau dengan melawan pikiran-pikiran yang emang bikin aku malas untuk ketemu, tapi aku masih saja belum bisa mengendalikan. Actually, caranya cuma melawan sekuat tenaga sih dan DO WHAT U WON'T TO DO! Bisa ngomong gini sih tapi sulit ngelakuinnya. Ya begitulah. Mungkin kalian yang baca ini berkenan untuk mendo'akanku agar tidak gampang malesan untuk bertemu orang. Jangan sampai, diwajarkan, karena introvert. Punya sih pikiran gitu. Gak boleh bilang 'wajar', hal-hal yang sekiranya kurang baik yang ternyata menjadi benih-benih dalam diri kita harusnya dihilangkan bukan dibiarkan dan diwajarkan. Aku sadar kok. Makanya bisa ngomong gini. Tapi sisi lain diriku. Serem amat, sisi lain. Pokoknya masih sulit, tapi yang penting kan sadar. Heu~


Ya sudahlah. Do'akan saja ya.
Hari ini sebenarnya ada Halal Bihalal Rohis dan aku gak niatan datang. I don't know why, but my reason only one, that I was lazy to meet many people. So sorry. Siapapun yang baca ini dan datang di acara itu, minal aidin walfaidzin ya :"( Padahal silaturahmi itu melapangkan pintu rezeki kan ya. Besok-besok deh, aku silaturahmi ke tempat lain yang banyak orangnya. Merasa bersalah banget tapi ah~ aku tak berdaya. Kecuali ada yang jemput :")

Bye.

Komentar

Postingan Populer