Kuliah Kerja Nyata; Membersamai

Bismillah...


Tahun ini sempat menjadi indah; karena hadirnya seseorang yang beda. Seseorang yang membuatku banyak belajar sampai saat ini. Belajar mengerti dan memahami banyak hal. Terutama tentang kehidupan. Dia hadir di waktu yang tidak begitu tepat, tapi sangat membawa perbedaan. Bertemu saat sama-sama saling belajar, sama-sama sedang mencari nilai, dan berjuang untuk beberapa hal dalam jangka waktu pendek.


Aku tak pernah menyangka bahwa aku bisa dipertemukan dengannya; aku juga sama sekali tak pernah menyangka untuk bisa dekat dengan laki-laki satu kampus. Dulu, aku tak pernah berpikir akan saling mengenal dengan lawan jenis di saat-saat seperti ini; di saat rumitnya mengerjakan skripsi. Padahal masih awal, masih proposal skripsi, sudah membuatku tak karuan rasanya. Semua campur aduk jadi satu, aku sampai bingung sebenarnya ini rasa apa.

Kembali ke topik awal...
Keindahan yang memang selalu dirasakan setiap orang. Keindahan dan kenikmatan saling menyayangi dan mencintai. Di awal, semuanya memang terasa begitu memesona. Sampai rasanya sekujur tubuh ini dilekati oleh bunga-bunga. Nyaman sekali.

Hari-hari yang indah terlewati berdua. Memadu semuanya dengan irama nan syahdu. Terbuai oleh dawai asmara yang mengalun-alun. Sejenak merindu tapi juga selalu menyegerakan untuk bertemu. Seringkali kami berbicara tentang hari esok (yang mungkin akan datang). Berkomitmen bahwa berjalan ke depan dengan satu jiwa yang masih terus di bangun. Berharap tak dusta di antara kita; mengungkap segala kenangan masa lalu masing-masing. Kadang, aku sempat-sempatnya cemburu. Tapi dia selalu menjelaskan dengan baik, bersabar dengan tingkah kekanakanku, tulus memahami caraku merespon apa yang tidak ku suka darinya. Sebab hal itu, dia terlihat begitu sempurna di mataku. Tak ada hal yang salah yang bisa ku tuduhkan padanya, yang ada hanyalah aku yang kurang begitu mengerti dan memahami. Aku yang masih sering mengedepankan egoku.

Membersamai seseorang yang tak pernah ku duga sama sekali sebelumnya. Ku yakini awal yang indah itu adalah benar-benar indah. Semua berjalan sesuai dengan perasaan yang memang menginginkan hal itu. Semua terlihat baik-baik saja bersamanya. Semua memang sangat memesona di awal. Tak ada hal yang tidak ada tentangnya. KKN benar-benar mengajarkanku arti membersamai. Namun...

Pada perjalanannya, semua berubah.
Ada hal-hal yang sangat pahit ku kecap sendiri. Dan entah sampai kapan hal itu akan terus menghantuiku. Aku tidak ingin menyalahkan siapapun termasuk diriku sendiri. Sebab kealpaan itu memang sudah ku biarkan sejak awal menyelimuti ruangku.

Cerita ini mungkin masih sangat menggantung. Nanti aku ceritakan kembali cerita KKN-ku.

Komentar

Postingan Populer