Istirahat
Tidak ada istirahat meskipun lelah datang,
aku pikir istirahat ialah saat kita tertidur panjang, di tempat yang tidak dapat di jamah manusia, gelap dan menakutkan, panas di pagi maupun siang hari, sepi dan sunyi di malam hari. Istirahat ialah, saat kaki ini sudah menapak ke Surga Allah-
Baru berapa tahun menempuh hidup, ada yang mengeluhkan dirinya karena 'hidup ini sulit' katanya. Ia merasa hidup ini berat sampai tak mampu memikul berat tersebut. Coba jika dibandingkan dengan yang berkata 'hidup ini mudah'. Ia yang merasa ringan dengan segala keringanan yang memang ia rasakan. Hanya soal bagaimana kita memaknainya saat kita perlu penjelasan, jika sudah menemukan makna dari persoalan-persoalan maka itulah penjelasan, tentunya tidak dengan asal berpikir, tapi dengan pikiran atau akal yang disertai dengan Ilmu. Itulah, betapa sempurnanya jika kita mampu menggunakan segala kesempurnaan yang Allah SWT berikan kepada kita, akal dengan pikiran, iman dengan ilmu, dan hati dengan perasaan.
Maka dari itu, jangan terlalu banyak berpikir, berpikir yang efektif saja, setelah itu jalani. Jika hanya dipikirkan tidak ada gunanya, karena hidup bukan untuk dipikirkan tapi untuk dijalani. Jangan khawatir tentang nanti, besok, atau lusa. Jalani dulu yang sekarang, lalui tahap demi tahap proses yang ada. Jika proses baik maka hasil pun juga akan baik, InsyaaAllah.
aku pikir istirahat ialah saat kita tertidur panjang, di tempat yang tidak dapat di jamah manusia, gelap dan menakutkan, panas di pagi maupun siang hari, sepi dan sunyi di malam hari. Istirahat ialah, saat kaki ini sudah menapak ke Surga Allah-
Baru berapa tahun menempuh hidup, ada yang mengeluhkan dirinya karena 'hidup ini sulit' katanya. Ia merasa hidup ini berat sampai tak mampu memikul berat tersebut. Coba jika dibandingkan dengan yang berkata 'hidup ini mudah'. Ia yang merasa ringan dengan segala keringanan yang memang ia rasakan. Hanya soal bagaimana kita memaknainya saat kita perlu penjelasan, jika sudah menemukan makna dari persoalan-persoalan maka itulah penjelasan, tentunya tidak dengan asal berpikir, tapi dengan pikiran atau akal yang disertai dengan Ilmu. Itulah, betapa sempurnanya jika kita mampu menggunakan segala kesempurnaan yang Allah SWT berikan kepada kita, akal dengan pikiran, iman dengan ilmu, dan hati dengan perasaan.
Maka dari itu, jangan terlalu banyak berpikir, berpikir yang efektif saja, setelah itu jalani. Jika hanya dipikirkan tidak ada gunanya, karena hidup bukan untuk dipikirkan tapi untuk dijalani. Jangan khawatir tentang nanti, besok, atau lusa. Jalani dulu yang sekarang, lalui tahap demi tahap proses yang ada. Jika proses baik maka hasil pun juga akan baik, InsyaaAllah.
Komentar
Posting Komentar