Otw Skripsi

Bismillah...


Tulisan ini lahir dari kegelisahan awal Si Penulis yang merupakan seorang mahasiswi semester akhir yang akan menghadapi sebuah peperangan akhir perkuliahan bernama SKRIPSI. Semoga tulisan ini bisa menemukan muaranya (hikmah) dan menjadi sebuah pertimbangan untuk banyak pihak sebagai bahan muhasabah atas kegelisahan yang melanda. Penulis berharap dapat kembali berpikir jernih setelah menumpahkan segala keresahan, kegelisahan dan menemukan hikmah sebagai bekal untuk berjuang dan berjalan kembali.

Aku nulis apa sih?

Jadi, tak terasa 3,5 tahun dijalani. Sudah masuk semester 7. Sudah dekat dengan bau-bau kerusuhan. Sudah banyak sekali kebisingan. Sudah mulai biduh semua. Aku melihat fenomena yang menyeramkan, dan mereka sedang takut dengan sesuatu yang mereka duga-duga sendiri. Semua orang rasanya sibuk; sibuk berpikir, sibuk mengeluh, sibuk mencari, sibuk-sibuk-sibuk...

Sampai saat ini aku tidak bisa paham. Kenapa ini begitu terasa menakutkan di mata mereka? Aku tidak menemukan hipotesis dari pertanyaan ini (tuh kan bahasanya sok-sokan banget)

Setelah beberapa minggu. Melanjutkan draf tulisan ini...

Tadinya aku bingung apa yang menyeramkan dari SKRIPSI. Ku pikir, ia-nya hanya tinggal tulis menulis saja. Ternyata bukan tulis menulis biasa. Setelah aku melewati beberapa fase, mulai dari mengajukan tema, judul, dan sekarang lanjut proposal. Aku mulai menemukan suatu momok yang memang begitu membuatku cukup stress, sampai rasanya aku ingin menghindar dan berlari menjauh darinya. Ya, aku mulai seperti menjadi pengecut.

Saat ini hanya bingung, bingung, dan bingung yang aku rasakan. Berat untuk membuka file ms.word mulai dari BAB I, BAB II, dan BAB III. Aku takut. Rasanya gak mau tahu lagi. Jujur, gak mau banget. Hiks!

Aku juga mulai mencari-cari alasan.
Selama ini kenapa aku harus melakukan semua hal yang tidak bisa menjamin bahwa nanti aku akan mendapatkan pekerjaan yang layak; yang benar-benar aku suka; yang tidak akan membuatku bosan; dan yang pasti akan terus mengasah kemampuanku; membuatku produktif; sesuatu yang bukan hanya sekedar rutinitas saja. Beberapa waktu aku hanya berpikir seperti itu. Kalau aku melakukan semua ini seperti tanpa arti, lalu apa gunanya?

Aku benar-benar ingin menghindar. Tapi aku sudah naik kendaraan. Aku sudah berada di perjalanan. Aku bisa kecelakaan kalau nekat turun dari kendaraan. Kendaraan ini sudah benar-benar berjalan. Di dalamnya aku mabuk; mual, muntah, pusing.

Tulisan ini benar-benar full dengan muntahan.

Ya Allah, kapan semua ini berakhir? :'((

Komentar

Postingan Populer