Minta Surga Malu, Diberi Neraka Takut

Bismillah...

Hai.
Malam duniaku, tempatku duduk, bersandar, kamar sempit, dan suhu dingin. Sebelum beristirahat ada baiknya #ea kita bermuhasabah. Saking seringnya muhasabah, aku jadi kebanyakan berpikir tanpa tindakan. Ini pun juga harus di musahasabah-in lagi. Sumpah ya, ada apa dengan diriku ini? Kadang aku bingung sendiri. Kebiasaan apa yang bikin aku kayak gini. Benar-benar bingung. Tapi marilah mencoba untuk calm down. Tetap stay cool #apasih.

Hidup ini memang ya seperti ini. Beberapa waktu... o iya, aku lagi libur. Bakalan masuk semester 5 kalau lulus. Y x g lulus. Juga setelah melewati banyak peringatan; kemerdekaan Indonesia, Qurban, dll (penting banget emang aku nyebutin itu?) Dan aku belum tahu, aku nanti mau jadi apa? (Apa?) Aku belum melakukan apapun yang greget dan bikin aku benar-benar berkata 'aku lelah'. Sulit. Ini benar-benar sulit. Rasanya pengen melakukan apapunlah, bahkan mungutin sampah di sungai aja rasanya aku mau-mau aja. Sebenarnya pengen banget ngajar, tapi siapa yang mau gue ajar coy (?)

Akhir-akhir ini pikiran ruwet banget karena raga gak ngapa-ngapain. Gak ada jadwal yang bikin aku sibuk. Tapi setelah aku pikir, nanti kalau sibuk jangan-jangan aku ngeluh "gak ada waktu buat istirahat seeeh." Apakah ini yang disebut dengan kerisauan dalam membentuk jati diri?

Di blog ini, sudah beberapa kali aku ngeluh dengan kebingunganku "mau ngapain?", iya sih, aku ada kesibukan menulis ini itu. Tapi aku belum sama sekali menghasilkan apapun. Tapi kalau diulas kembali memang berproses itu ya harus sabar. Sampai pada saat ini aku sungguh-amat-sabar~

Sebenarnya apa sih yang mau aku omongin? Hehehe. Gak jelas.
Aku lagi mikir. Pertama ya paragraf di atas itu, tentang belum adanya titik terang yang benar-benar menerangiku. Ya, aku masih di ombang-ambing ombak kerisauan yang ada dalam benakku #ea. Dan aku masih berusaha, membentuknya. Sungguh hidup ini kadang lucu, kadang juga jengkelin hmm!
Maka dari itu, aku mikir lagi. Apa sih yang kita cari di hidup ini? Kenapa sih kita mesti hidup dengan banyak mikir dan harus bingung gini? Apa sesungguhnya yang ingin kita capai? Apakah; harta, tahta, atau emm bukan, bukan wanita... atau... apa ya, pokoknya yang berbau dunia. Apa tujuan kita sebenarnya?

Sungguh kawan, banyak sekali kegundahan dalam hati saya tentang kehidupan ini. Emang agak sok-sok-an sih. Tapi gimana ya...ya, gitu. Hidup ini berat kalau kita gak jalan. Kenapa bisa gitu? Semakin kita berdiam diri, beban semakin terasa. Semakin kita bergerak seperti roda yang berputar cepat karena dikayuh, maka bebannya tidak terlalu terasa (kayaknya). Gak tahu kalau sama-sama, BERAT.

Kedua, tiba-tiba temanku, sebut saja Mondi. Kemarin dia ngajakin ngobrol tentang Surga. Mungkin inilah tempat peristirahatan terakhir kita (kalau beruntung). Andai syarat masuk Surga bukan mati, pasti aku memilihnya (tentu saja kamu juga, heu~). Kalau-lelah saja aku jarang, ngapain ya aku masuk surga? Karena kata Rasulullah, istirahat yang sesungguhnya adalah ketika kaki kita melangkah ke Surga. Istirahat kan karena lelah. Kalau gak lelah? Hadeh... pikiranku menjalar sampai situ. Entahlah, mikir apa aku ini. Yang jelas bicara Surga, mungkin memang itu tujuan semua orang; mulai dari orang yang super sibuk, sibuk, agak sibuk, sibuk dikit, sampai gak sibuk sama sekali. YHA~ Kalau gak itu apa lagi? Di dunia ini sebenarnya buat itu kan? Kalau enggak, sepertinya kamu ke-pe-de-an dengan merasa hidup selamanya di dunia ini. Sedangkan kita bakalan kadaluwarsa sewaktu-waktu (setahu kita), kalau setahunya Allah kadaluwarsanya kita alias kudu minggat dari kehidupan dunia ini, harus disingkirkan, exp, ya sudah Dia tentukan, yang tahu juga Allah saja. Jadi teringat dengan lagu yang liriknya, jika surga dan neraka tak pernah ada, masihkah kau bersujud kepadaNya? Jleb sih, apa iya? Apa iya kita bakalan gitu. Tapi tahu ada Surga dan Neraka aja masih ada yang gak peduli sama Tuhannya. Entahlah...

Jadi hal yang dirisaukan Mondi adalah begini, ada kalimat pada suatu video youtube yang bunyinya, jadi kita ke Surga karena rahmat Allah, karena kasih sayang Allah, bukan karena amalan kita. Dan yang bikin aku bingung justru pertanyaan-pertanyaan Mondi yang mbleber ke sana kemari. Wkwkwk. Dia melontarkan pertanyaan yang sangat amat membuatku berpikir aneh-aneh juga. Karena ilmuku belum seberapa, dengan ilmu yang seadanya aku menjawab karena dia bertanya padaku, kujawab sebisanya. Awalnya jawabanku (bener sih menurutku) tapi ada yang lebih pas jawabannya. Pertanyaan Mondi justru; kalau bukan karena amal kita, kenapa repot-repot berbuat baik? kan sudah ada Rahmat Allah. Gimana caranya biar kita dapat Rahmat itu? Sebenarnya aku takut banget mau ngmongin hal seperti ini. Tapi ya mau gimana, dia nanya. Aneh-aneh aja sih lu, wkwk. Terus aku pernah baca, kita banyak beramal, melakukan amalan-amalan sebanyak apapun. Tapi kalau tanpa Rahmat Allah itu semua gak ada artinya, gak ngeberatin amalan kita. Bayangin! Yang beramal aja masih ragu-ragu, ha apa lagi yang enggak sama sekali. Hoalah~

Memang serba bimbang dengan semua ini. Tapi apalah daya kita. Yang terpenting tetap melakukan hal yang memang bisa menjadi tabungan di buku amalan kita. Dan yang paling utama adalah bisa bermanfaat untuk orang lain sih. Seperti di tulisanku sebelumnya, intinya perjuangan. Berjuang itu bukan untuk diri sendiri saja, bukan untuk kepentingan pribadi, tapi lebih bernilai jika perjuangan itu kita lakukan untuk membawa manfaat bagi orang lain. Yha~ mungkin bermanfaat untuk orang lain adalah kunci dari semua ini. Mungkin itulah seharusnya hidup. Tapi tetap saja kalau lagi sadar, rasanya malu kalau mau minta Surga, ha kita ini sudah ngapain saja memangnya? Tapi kalau mikir lagi, jangan-jangan rumah tinggal kita bakalan di neraka, waduh, celaka!!! Rasanya memang bukan itu yang utama. Hal terpenting dari segala hal yang kita lakukan di dunia ini adalah untuk mengharap Ridho Allah. Dengan Ridhonya Allah, barang tentu RahmatNya selalu dilimpahkan kepada kita, terhadap apa yang kita lakukan, kemudian keberkahan yang kita dapat pada setiap hasil.

Nyambung gak sih, semua yang aku sampaikan di tulisan ini. Ya sudahlah. Itu semua yang mau aku sampaikan. Barangkali bermanfaat untuk yang baca. Yha! Semoga.

Sudah ya.
Selamat menikmati hidup dengan selalu berjuang.
Do'ain aku ya, biar gak bingung lagi :))

Komentar

Postingan Populer