Sebuah Kata Kerja

Bismillah...

Selamat malam duniaku, tempat, waktu, dan keadaanku.
Memang kita tidak pernah mengerti bagaimana kita nanti, beberapa waktu lagi, atau sesaat kemudian. Kita tidak akan pernah bisa memahami bagaimana semua ini berjalan, kita hanya perlu terus berjalan tanpa berhenti. Sebab memang dunia ini belum lelah untuk berotasi.

Hari ini sama seperti kemarin. Sangat disayangkan, jika memang rasanya sama. Namun masih cukup berguna, dengan selesainya beberes kamar, rapinya baju-baju yang menggunung, dan harumnya tempat tidur. Harapannya bisa tidur pulas dan mimpi surga malam ini.
Sebelum tertidur, aku ingin menumpahkan isi dari muatan otak dan perasaanku. Ada beberapa hal yang cukup menggangguku. Itu adalah rasa, dimana tinggalnya adalah di batinku. Di sana penuh dengan rasa yang tidak bisa kujelaskan karena terlampau rumitnya. Sejujurnya, malam ini aku gundah kembali. Ya, kegundahan perempuan memang tak berkesudahan. Tapi di sini aku menggundahkan ketidakpastian pun ketidakjelasan. Paket lengkap yang memang semua manusia alami. Aku bingung dan gundah terhadap seseorang, namun aku sulit untuk mengungkapkannya. Aku berusaha untuk melupakannya beberapa saat. Sekuat mungkin aku menghalau segala rasa buruk yang mengganggu pikiranku. Akhirnya aku terdiam sambil melipat beberapa baju yang yaa...sisa belum te-rapi-kan. Tiba-tiba saja pesan dari seorang yang tidak disangka muncul. Bla...bla...bla kita bercerita. Pada sampai, tiba-tiba dia menunjukkan rencana-rencananya, dsb. Aku bukan terbawa perasaan. Kalaupun iya, itu manusiawi, mana bisa aku menghalaunya? Ya, aku cukup terpukau dengan apa yang dia tunjukkan, meskipun itu masih rencananya ke depan nanti.

Seseorang yang memiliki rencana selalu punya komitmen yang besar untuk dia melangkah ke depan. Dia berjalan sesuai dengan arah yang sudah di buatnya, meskipun semua memang tak pernah bisa lepas dari risiko dan bukan rezeki. Laki-laki memang harus begitu, memiliki rencana-rencana di masa depan. Meski entahlah, I don't want to Sotoy. Tapi temanku ini sangat berbeda dari biasanya yang aku lihat. Katanya dia ingin melakukan hal yang tidak biasa saja. Apa hal yang tidak biasa saja itu? Katanya adalah hal yang menghasilkan uang. Aku memaklumi. Semua orang butuh itu. Yang aku suka memang seperti itu, berencana dengan baik, memikirkan segala sesuatunya. Meskipun aku bukanlah tipikal yang seperti itu, tapi aku melihatnya dengan baik. Aku tipikal yang suka melakukan sesuai keadaan saat itu aku berada. Sama sekali, jarang melakukan sesuai rencana, lebih sering melesetnya.

Semua yang dikatakan temanku merujuk pada satu kata, yaitu kerja. Bekerja untuk menghasilkan. Namun untukku, bekerja itu adalah memberi, kemudian ketika memberi maka kita akan mendapat kembalinya. Itu teori dari mana coba. Yang harus wajib ada dipikiran kita adalah kita bermanfaat untuk orang lain, kita peduli dengan orang lain, kita bekerja untuk membantunya. Maka Allah akan membantu kita kembali. Allah suka jika kita peduli terhadap orang lain. Begitu bukan?
Temanku menyadarkanku sebuah kata kerja malam ini.
Semoga apa yang menjadi harapannya bisa dia capai.

Bye.

Komentar

Postingan Populer